Nama Spesies : Citrus
hystrix D.C
Nama Lokal : Jeruk purut
Perdu; tinggi 5-7,5 m; Akar tunggang, putih
kekuningan; Batang tegak, bulat, percabangan simpodial, berduri, hijau kotor;
Daun tunggal, berseling, lonjong, tepi beringgit, ujung meruncing, pangkal
membulat, panjang 4-5,5 cm, lebar 2-2,5 cm, kedua permukaan licin dengan
bintik-bintik kecil berwarna jernih, permukaan atas warnanya hijau tua agak
mengkilap, permukaan bawah hijau muda atau kekuningan, buram, jika diremas
baunya harum; Bunga majemuk, bentuk tandan, di ketiak daun, tangkai silindris, kelopak
berbentuk bintang, benang sari silindris panjang 3-6 mm, kepala putik bulat,
mahkota lima helai, berwarna putih kemerah-merahan atau putih kekuning-kuningan;
Buahnya berbentuk bulat telur, kulitnya hijau berkerut, berbenjol-benjol,
rasanya asam agak pahit, diameter 4-5 cm, daging buah hijau.
Tumbuhan ini berasal dari Asia. Cina dipercaya sebagai
tempat pertama kali tumbuh. Sejak ratusan tahun yang lalu, tanaman ini sudah
tumbuh di Indonesia baik secara alami atau dibudidayakan. Di Indonesia tersebar
di wilayah: Garut (Jawa Barat), Tawangmangu (Jawa Tengah), Batu (Jawa Timur),
Tejakula (Bali), Selayar (Sulawesi Selatan), Pontianak (Kalimantan Barat) dan
Medan (Sumatra Utara).
Tumbuhan
ini berfungsi untuk mengatasi lelah, mengobati influenza, mengobati kulit
bersisik dan mengelupas, mewangikan kulit kepala, sebagai bumbu masak, penetral
bau amis, pengharum masakan, untuk sambal, sebagai wewangian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar