Macam-macam
reseptor pada indera peraba sebagai berikut (Bicchi,dkk., 2008) :
a. Korpuskula Pacini : tekanan
Korpuskula Pacini (vater pacini) ditemukan di jaringan
subkutan pada telapak tangan, telapak kaki, jari, puting, periosteum,
mesenterium, tendo, ligamen dan genetalia eksterna. Bentuknya bundar atau
lonjong, dan besar (panjang 2 mm, dan diameter 0,5 – 1 mm). Bentuk yang paling
besar dapat dilihat dengan mata telanjang, karena bentuknya mirip bawang. Setiap
korpuskulus disuplai oleh sebuah serat bermielin yang besar dan juga telah
kehilangan sarung sel schwannya pada tepi korpuskulus. Akson saraf banyak
mengandung mitokondria. Akson ini dikelilingi oleh 60 lamela yang tersusun
rapat (terdiri dari sel gepeng). Sel gepeng ini tersusun bilateral dengan dua
alur longitudinal pada sisinya. Korpuskulus ini berfungsi untuk menerima
rangsangan tekanan yang dalam.
b. Korpuskula Ruffini : panas
Korpuskulus
ini ditemukan pada jaringan ikat termasuk dermis dan kapsula sendi. Mempunyai
sebuah kapsula jaringan ikat tipis yang mengandung ujung akhir saraf yang
menggelembung. Korpuskulus ini merupakan mekanoreseptor, karena mirip dengan
organ tendo golgi. Korpuskulus ini terdiri dari berkas kecil serat tendo
(fasikuli intrafusal) yang terbungkus dalam kapsula berlamela. Akhir saraf tak
bermielin yang bebas, bercabang disekitar berkas tendonya. Korpuskulus ini
terangsang oleh regangan atau kontraksi otot yang bersangkutan juga untuk
menerima rangsangan panas.
c. Korpuskula
Krause : dingin
Korpuskulus
gelembung (krause) ditemukan di daerah mukokutis (bibir dan genetalia
eksterna), pada dermis dan berhubungan dengan rambut. Korpuskel ini berbentuk
bundar (sferis) dengan diameter sekitar 50 mikron. Mempunyai sebuah kapsula
tebal yang menyatu dengan endoneurium. Di dalam korpuskulus, serat bermielin
kehilangan mielin dan cabangnya tetapi tetap diselubungi dengan sel schwann.
Seratnya mungkin bercabang atau berjalan spiral dan berakhir sebagai akhir
saraf yang menggelembung sebagai gada. Korpuskel ini jumlahnya semakin
berkurang dengan bertambahnya usia.Korpuskel ini berguna sebagai mekanoreseptor
yang peka terhadap dingin.
d. Korpuskula
Meissner : sentuhan
Korpuskulus
peraba (Meissner) terletak pada papila dermis, khususnya pada ujung jari,
bibir, puting dan genetalia. Bentuknya silindris, sumbu panjangnya tagak lurus
permukaan kulit dan berukuran sekitar 80 mikron dan lebarnya sekitar 40 mikron.
Sebuah kapsul jaringan ikat tipis menyatu dengan perinerium saraf yang
menyuplai setiap korpuskel. Pada bagian tengah korpuskel terdapat setumpuk sel
gepeng yang tersusun transversal. Beberapa sel saraf menyuplai setiap korpuskel
dan serat saraf ini mempunyai banyak cabang mulai dari yang mengandung mielin
maupun yang tak mangandung mielin. Korpuskulus ini peka terhadap sentuhan dan
memungkinkan diskriminasi/ pembedaan dua titik (mampu membedakan rangsang dua
titik yang letaknya berdekatan).
e. Korpuskula
ujung saraf terbuka: rasa nyeri
Serat
saraf sensorik aferen berakhir sebagai ujung akhir saraf bebas padabanyak
jaringan tubuh dan merupakan reseptor sensorik utama dalam kulit.Serat akhir
saraf bebas ini merupakan serat saraf yang tak bermielin, atau seratsaraf
bermielin berdiameter kecil, yang semua telah kehilangan pembungkusnya sebelum
berakhir, dilanjutkan serat saraf terbuka yang berjalan di antara sel
epidermis. Sebuah serat saraf seringkali bercabang-cabang banyak dan mungkin
berjalan ke permukaan, sehingga hampir mencapai stratum korneum. Serat yang
berbeda mungkin menerima perasaan raba, nyeri dan suhu. Sehubungan dengan
folikel rambut, banyak cabang serat saraf yang berjalan longitudinal dan melingkari
folikel rambut dalam dermis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar