Bentuk/pola noda darah dapat digolongkan ke dalam 3 kelompok utama,
yaitu (Guyton, 2007):
A. Noda darah yang dihasilkan dari Extravasation Drops
(Tetesan), Gushes dan Spur (Tetesan & semburan arteri; Pool
(Genangan) :
1). Drops
(Tetesan), yaitu noda tetesan terbentuk sebagai akibat gaya
grafitasi. Darah yang keluar dari
luka memiliki massa tertentu dan akan terjatuh sebagai bulatan berbentuk
elips karena gaya grafitasi. Besarnya noda darah tetesan tergantung pada
volume arah yang menetes dan sifat-seifat permuaan dimana darah menetes.
2). Pool
(Genangan), yaitu aliran darah dari luka (tampa tekanan) yang tergenang di
tempat kejadian perkara karena faktor media dan gaya grafitasi.
3). Aliran
(flows), Bentuk noda darah yang seringkali ditemukan ditempat kejadian
perkara adalah pola aliran. Pola noda darah ini sering ditemukan
pada tubuh korban, pada objek-objek tertentu di tempat kejadian perkara
atau pada permukaan tertentu di tempat kejadian
perkara. Terbentuknya pola noda darah tersebut diakibatkan oleh pengaruh
grafitasi.
4). Drip
(percikan cairan), yaitu bentuk Noda darah terbentuk ketika genangan darah
terkena tetesan darah.
5). Saturation
Stain (Serapan), yaitu noda yang terjadi bila benda tertentu (yg dpt)
menyerap menyentuh darah dengan kuantitas yang besar (Genangan atau aliran
darah).
6). Serum
Separation (Pemisahan serum), yaitu noda darah yang terbentuk dari
pemisahan antara cairan darah (Serum) dengan komponen padatan darah
(sel/Pellet).
B. Pola/bentuk noda darah yang terlembar dari suatu benda :
1). Pattern
Transfer (Noda salinan bentuk), yaitu noda darah yang dihasilkan bila
objek yg membawa darah cair bersentuhan dengan permukaan objek lain.
2). Swips
(Noda Gesekan/Polesan), yaitu transfer darah pada
permukaan target (benda tertentu) diakibatkan oleh
pergesekan antara permukaan target (diam) dengan benda yang bergerak membawa
darah.
C. Noda yang dihasilkan dari perpindahan/gerakan
darah :
1). Noda
Saputan (Wipes), yaitu noda darah saputan terbentuk ketika suatu
objek (diam) yang membawa darah tergesek oleh suatu permukaan yang
bergerak. Gerakan objek diperkirakan sebagai gerakan Lateral.
2). Cast –
off (Lontaran), yaitu noda darah ini terbentuk bila benda membawa
darah dikibaskan dan darah yang terlontar dari objek menyentuk suatu permukaan.
Umumnya Noda lontaran ditemukan sebagai serentetan noda yang berurut sesuai dengan
arah kibasan benda.
3). Spatter
(Percikan), yaitu noda darah percikan terbagi menjadi 2, Forward
spatter (percikan kedepan) dan Back spatter (percikan kebelakang). Benturan
yang terjadi pada suatu genangan darah akan mengakibatkan pecahnya kumpulan darah
menjadi butiran – butiran yang lebih kecil dan terpercik kearah menjauhi pusat
gaya.
4). Noda Expiratory (Noda darah
pernafasan), yaitu noda darah ini merupakan noda darah yang
disemburkan dari mulut, hidung atau sistem pernapasan lainnya. Karena pengaruh
tekanan pada saat pernapasan.Hal ini menyebabkan pemecahan kumpulan darah
menjadi bagian – bagian yang lebih kecil.Sehingga noda darah pernafasan
disamping ditemukan noda besar juga dijumpai bintik – bintik kecil noda darah
disekitarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar