Perubahan suhu tubuh di luar rentang normal
mempengaruhi set point hipotalamus. Perubahan ini dapat berhubungan dengan
produksi panas yang berlebihan, pengeluaran panas yang berlebihan, produksi
panas minimal. Perubahan suhunya dipengaruhi oleh ( Williams,2002):
a. Demam
Demam atau hiperpireksia terjadi karena mekanisme
pengeluara panas tidak mampu untuk mempertahankan kecepatan pengeluaran
kelebihan produksi panas, yang mengakibatkan peningkatan suhu tubuh abnormal.
Tingkat ketika demam mengancamkesehatan seringkali merupkan sumber yang
diperdebatkan di antara pemberi perawatan kesehatan. Demam biasanya tidak
berbahaya jika berada pada suhu dibawah 39 ºC. Pembacaan suhu tunggal mungkin
tidak menandakan demam. Menentukan demam berdasarkan beberapa
pembacaan suhu dalam waktu yang berbeda pada satu hari dibandingkan
dengan suhu normal tersebut pada waktu yang sama, di samping terhadap tanda
vital dan gejala infeksi. Demam sebenarnya merupakan akibat dari perubahan set
point hipotalamus.
b. Kelelahan
akibat panas
Kelelehan akibat panas terjadi bila diaforesis yang
banyak mengakibatkan kehilangan cairan dan elektrolit secara berlebih.
Disebabkan oleh lingkungan yang terpajan panas. Tanda dan gejala kurang volume
cairan adalah hal yang umum selama kelelehan akibat panas. Tindakan pertama
yaitu memindahkan klien ke lingkungan yg lebih dingin serta memperbaiki
keseimbangan cairan dan elektrolit.
c. Hipertermia
Peningkatan suhu tubuh sehubungan dengan
ketidakmampuan tubuh untuk meningkatkan pengeluaran panas atau menurunkan
produksi panas adalah hipertermia. Setiap penyakit atautrauma pada hipotalamus
dapat mempengaruhi mekanisme pengeluaran panas. Hipertermia malignan adalah kondisi
bawaan tidak dapat mengontrol produksi panas, yang terjadi ketika orang yang
rentan menggunakan obat-obatan anestetik tertentu.
d. Heatstroke
Pajanan yang lama terhadap sinar matahari atau
lingkungan dengan suhu tinggi dapat mempengaruhi mekanisme pengeluaran panas.
Kondisi ini disebut heatstroke, kedaruratan yang berbahaya panas
dengan angka mortalitas yg tinggi. Klien berisiko termasuk yang masih sangat
muda atau sangat tua, yang memiliki penyakit kardiovaskular, hipotiroidisme,
diabetes atau alkoholik. Yang juga termasuk beresiko adalah orang yang
mengkonsumsi obat yang menurunkan kemampuan tubuh untuk mengeluarkan panas
(mis. Fenotiasin, antikolinergik, diuretik, amfetamin, dan antagonis reseptor
beta- adrenergik) dan mereka yang menjalani latihan olahraga atau kerja yang
berat (mis. Atlet, pekerja kontruksi dan petani). Tanda dan gejala heatstroke
termasuk gamang, konfusi, delirium, sangat haus, mual, kram otot, gangguan
visual, dan bahkan inkotinensia. Tanda yang paling dari heatstroke adalah kulit
yang hangat dan kering.
Penderita heatstroke tidak berkeringat karena
kehilangn elektrolit sangat berat dan malfungsi hipotalamus. Heatstroke dengan
suhu lebih besar dari 40,5 ºC mengakibatkan kerusakan jaringan pada sel dari
semua organ tubuh. Tanda vital menyatakan suhu tubuh kadang-kadang setinggi 45
ºC, takikardia dan hipotensi. Otak mungkin merupakan organ yang terlebih dahulu
terkena karena sensitivitasnyaterhdap ketidakseimbangan elektrolit. Jika
kondisi terus berlanjut, klien menjadi tidak sadar, pupil tidak reaktif.
Terjadi kerusakan nourologis yang permanen kecuali jika tindakan pendinginan
segera dimulai.
e. Hipotermia
pengeluaran panas akibat paparan terus-menerus
terhadap dingin mempengaruhi kemampuan tubuh untuk memproduksi panas,
mengakibatkan hipotermia. Hipotermia diklasifikasikan melalui pengukuran suhu
inti. Hal tersebut dapat terjadi kebetulan atau tidak sengaja selama prosedur
bedah untuk mengurangi kebutuhan metabolik dan kebutuhan tubuh terhada oksigen.
Hipotermia aksidental biasanya terjadi secara
berangsur dan tidak diketahui selama beberapa jam. Ketika suhu tubuh turun
menjadi 35 ºC, klien menglami gemetar yang tidak terkontrol, hilang ingatan,
depresi, dan tidak mampu menila. Jika suhu tubuh turun di bawah 34,4 ºC,
frekuensi jantung, pernafasan, dan tekanan darah turun. kulit menjadi sianotik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar