Banyak faktor yang
mempengaruhi suhu tubuh. Perubahan pada suhu tubuh dalam rentang normal terjadi
ketika hubungan antara produksi panas dan kehilangan panas diganggu oleh
variabel fisiologis atau prilaku. Berikut adalah faktor yang mempengarui suhu
tubuh (Dawn,2005) :
a. Usia
Pada saat lahir, bayi
meninggalkan lingkungan yang hangat, yang relatif konstan, masuk dalam
lingkungan yang suhunya berfluktuasi dengan cepat.suhu tubuh bayi dapat
berespon secara drastis terhadap perubahan suhu lingkungan. Bayi baru lahir
mengeluaran lebih dari 30% panas tubuhnya melalui kepala oleh karena itu perlu
menggunakan penutup kepala untuk mencegah pengeluaran panas. Bila terlindung
dari ingkungan yang ektrem, suhu tubuh bayi dipertahankan pada 35,5 ºC sampai
39,5ºC. Produksi panas akan meningkat seiring dengan pertumbuhan bayi memasuki
anak-anak. Perbedaan secara individu 0,25ºC sampai 0,55 ºC adalah normal.
Regulasi suhu tidak
stabil sampai pubertas. Rentang suhu normal turun secara berangsur sanpai
seseorang mendekati masa lansia. Lansia mempunyai rentang suhu tubuh lebih
sempit daripada dewasa awal. Suhu oral 35 ºC tidak lazim pada lansia dalam
cuaca dingin. Nmun rentang shu tubuh pada lansia sekitar 36 ºC. Lansia terutama
sensitif terhadap suhu yang ektrem karena kemunduran mekanisme kontrol,
terutama pada kontrol vasomotor ( kontrol vasokonstriksi dan vasodilatasi),
penurunan jumlah jaringan subkutan, penurunan aktivitas kelenjr keringat dan
penurunan metabolisme.
b. Olahraga
Aktivitas otot
memerlukan peningkatan suplai darah dalam pemecahan karbohidrat dan lemak. Hal
ini menyebabkan peningkatan metabolisme dan produksi panas. Segala jenis
olahraga dapat meningkatkan produksi panas akibatnya meningkatkan suhu tubuh.
Olahraga berat yang lama, seperti lari jaak jauh, dapat meningatkan suhu tubuh
untuk sementara sampai 41 ºC.
c. Kadar hormon
Secara umum, wanita
mengalami fluktuasi suhu tubuh yang lebih besar dibandingkan pria. Variasi
hormonal selama siklus menstruasi menyebabkan fluktuasi suhu tubuh.
Kadarprogesteron meningkat dan menurun secara bertahap selama siklus
menstruasi. Bila kadar progesteron rendah, suhu tubuh beberapa derajat dibawah
kadar batas. Suhu tubuh yang rendah berlangsung sampai terjadi ovulasi.
Perubahan suhu juga terjadi pada wanita menopause. Wanita yang sudah berhenti
mentruasi dapat mengalami periode panas tubuh dan berkeringat banyak, 30 detik
sampai 5 menit. Hal tersebut karena kontrol vasomotor yang tidak stabil dalam
melakukan vasodilatasi dan vasokontriksi.
d. Irama sirkadian
Suhu tubuh berubah
secara normal 0,5 ºC sampai 1 ºC selama periode 24 jam. Bagaimanapun,
suhumerupakan irama stabil pada manusia. Suhu tubuh paling rendah biasanya
antara pukul 1:00 dan 4:00 dini hari. Sepanjang hari suhu tubuh naik, sampai
seitar pukul 18:00 dan kemudian turun seperti pada dini hari. Penting
diketahui, pola suhu tidak secara otomatis pada orang yang bekerja pada malam
hari dan tidur di siang hari. Perlu waktu 1-3 minggu untuk perputaran itu
berubah. Secara umum, irama suhu sirkadian tidak berubah sesuai usia.
Penelitian menunjukkan, puncak suhu tubuh adalah dini hari pada lansia.
e. Stres
Stres fisik dan emosi
meningkatkan suhu tubuh melalui stimulasi hormonal dan persarafan. Perubahan
fisiologi tersebut meningkatkan panas. Klien yang cemas saat masuk rumah sakit
atau tempat praktik dokter, suhu tubuhnya dapat lebih tinggi dari normal
f. Lingkungan
Lingkungan mempengaruhi
suhu tubuh. Jika suhu dikaji dalam ruangan yang sangat hangat, klien mungkin
tidak mampu meregulasi suhu tubuh melalui mekanisme pengluaran-panas dan suhu
tubuh akan naik. Jika kien berada di lingkungan tanpa baju hangat, suhu tubh
mungkin rendah karena penyebaran yang efektif dan pengeluaran panas yang konduktif.
Bayi dan lansia paling sering dipengaruhi oleh suhu lingkungan karena mekaisme
suhu mereka kurang efisien.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar