Perubahan potensial yang menimbulkan potensial aksi di
retina dibentuk oleh pengaruh cahaya pada senyawa-senyawa fotosensitif di sel
batang dan kerucut. Bila cahaya diserap oleh senyawa-senyawa tersebut. Bila
cahaya diserap oleh senyawa-senyawa tersebut, struktur senyawa-senyawa tersebut
berubah, dan hal ini mencetuskan serangkaian peristiwa yang memulai kegiatan
saraf. Mata bersifat unik karena potensial reseptor pada fotoreseptor dan respon
listrik sebagian besar neuron di retina adalah potensial bergradasi dan
bersifat local dan hanya di sel ganglion beru terjadi potensial aksi yang
mengikuti hokum tuntas atau gagal (all or
none) yang dihantarkan sengan jarak yang cukup jauh. Respons sel batang,
sel kerucut, dan sel respons sel bipolar bersifat hiperpolarisasi atau
depolarisasi, sedangkan sel amakrin
menghasilkan depolarisasi yang memungkin berperan sebagai potensial generator
untuk sel ganglion. Potensial reseptor sel kerucut berawal dan berakhir cepat,
sedangkan potensial reseptor sel batang berawal tajam dan berakhir lambat.
Sehingga memperlihatkan jawaban bahwa sel batang sebanding dengan intensitas
rangsang pada tingkat penerangan (iluminasi) yang lebih rendah daripada ambang
untuk sel kerucut. Sebaliknya, jawaban sel kerucut sebanding dengan intensitas
rangsang pada tingkat penerangan yang tinggi saat jawaban sel batang telah
maksimum sehingga tidak dapat lagi menjawab. Hal ini menjelaskan mengapa sel
kerucut memberikan jawaban yang baik pada perubahan intensitas cahaya di atas
penerangan lingkungan tetapi tidak baik untuk mengetahui tingkat penerangan
yang absolute, sedangkan sel batang dapat mengetahui tingkat penerangan
absolute (Isnaeni,2006).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar