Mamalia adalah vertebrata yang tubuhnya tertutup rambut.
Yang betina mempunyai kelenjar mamae (air susu) yang tumbuh baik. Anggota gerak
depan pada mamalia dapat bermodifikasi untuk berlari, menggali lubang,
berenang, dan terbang. Pada jari-jarinya terdapat kuku, cakar, atau tracak.
Pada kulit terdapat banyak kelenjar minyak dan kelenjar keringat.
Sebagian besar mamalia melahirkan
keturunannya, tapi ada beberapa mamalia yang tergolong ke dalam monotremata yang
bertelur. Kelahiran juga
terjadi pada banyak spesies non-mamalia, seperti pada ikan guppy dan hiu martil; karenanya
melahirkan bukan dianggap sebagai ciri khusus mamalia. Demikian juga dengan
sifat endotermik yang juga dimiliki oleh burung.
Adapun yang melatarbelakangi dilakukannya praktikum ini agar
pemahaman kiat tentang mamalia tidak hanya sebatas pada lingkungan sehari-hari,
tapi lebih memahami tentang struktur tubuh, habitat dan keguanaanya dalam
ekosistem.
Kerajaan binatang memiliki beberapa tingkatan untuk membagi
hewan-hewan yang terdapat di muka bumi ini. Tingkatan tertinggi pada kerajaan
binatang tersebut adalah mamalia. Pada umumnya , semua jenis mamalia memiliki
rambut yang menutupi tubuhnya. Jumlah rambut tersebut berbeda-beda antara
spesies yang satu dengan yang lain. Ada spesies yang seluruh tubuhnya ditutupi
oleh rambut dan ada pula spesies yang hanya memiliki rambut di tempat-tempat
tertentu pada bagian tubuhnya. Mamalia merupakan hewan yang bersifat homoioterm
atau sering disebut hewan berdarah panas. Hal ini dikarenakan kemampuannya
untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar.
Golongan Mammalia memilki arti yang sangat penting dalam
kehidupan. Namun, kenyataanya jumlah Mammalia hanya kecil saja, sekitar 3℅ dari
seluruh spesies hewan. Cirri yang unik dari mammalia adalah hewan betina member
makan ananknya dengan air susu (menyusui).
Sebutan mamalia sendiri berasal dari keberadaan glandula (
kelenjar ) mamae pada tubuh mereka yang berfungsi sebagai penyuplai susu.
Seperti yang kita ketahui bahwa mamalia betina menyusui anaknya dengan
memanfaatkan keberadaan kelenjar tersebut. Walupun mamalia jantan tidak
menyusui anaknya, bukan berarti mereka tidak memiliki kelenjar mamae. Semua
mamalia memiliki kelenjar mamae, tetapi pada mamalia jantan kelenjar ini
tidaklah berfungsi sebagaimana pada mamalia betina.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar