membuat patung dari bubur kertas
Written By made oka jaya diputra on Friday, September 9, 2011 | 12:16 AM
Lama tidak menulis di blog, kali ini
saya sudah mendapat bahan tulisan yang akan diposting pada blog ini.
Pada semester ini saya menempuh mata kuliah pendidikan keterampilan.
Diampu oleh Ibu Siti Wahyuningsih, beliau adalah ketua program PGTK
FKIP UNS. Beruntung kami mendapat dosen yang sabar dan ramah, sehingga
kami menempuh mata kuliah ini dengan senang. Kelas kami kurang dari dua
puluh mahasiswa karena sebagian teman yang lain sudah mengambil mata
kuliah ini pada semester sebelumnya.
Tugas
pertama yang sudah kami kerjakan adalah membuat batik ikat. Dan tugas
kedua adalah membuat patung yang terbuat dari bubur kertas. Tugas ini
diberikan sekitar tiga minggu yang lalu, dan saat ini sudah selesai dan
sudah dinilai. Saya akan berbagi pengalaman bagaimana cara membuat
patung dari bubur kertas.
Saya
mendapat tugas membuat patung loro blonyo. Loro blonyo adalah patung
sepasang laki-laki dan perempuan mengenakan pakaian jawa. Saya kebagian
tugas membuat patung perempuan. Karena saya tidak tahu nama patung
saya, maka saya sebut patung yang akan saya buat ini sebagai patung
sinden gosip, he he.
Baiklah yang
pertama adalah kita harus tahu bentuk patung yang akan kita buat.
Karena Ibu dosen kami baik hati maka beliau meminjami patung loro
blonyo yang sudah jadi yang terbuat dari kayu. Saya mulai mengukur
berapa panjang lebar dan tinggi patung tersebut, serta lekukan bodi
dari patung sinden gosip. Agar tidak lupa ada baiknya ukurna tersebut
ditulis di kertas sambil membuat coretan kerangka patung.
gambar: patung loro blonyo
Setelah
itu kita mulai membuat kerangka patung. Saya membuat kerangka patung
dari kawat. kawat disesuaikan dengan kebutuhan. Untuk membuat kerangka
pokok agar patung berdiri tegak kita membutuhkan kawat yang ukuran
besar, dapat dibeli di toko besi dengan harga delapan ribu per setengah
kilo. Untuk membuat bagian tangan saya menggunakan kawat yang agak
sedang ukurannya. Kemudian untuk merangkai / menyambung dapat
mengguanakn kawat kecil atau biasa disebut kawat bendrat yang dapat
dibeli seharga tiga ribu per gulung. Menyambung kawat hendaknya
menggunakan tang, jangan memaksakan diri menggunakan tangan karena bisa
melukai tangan anda. Tang dapat diperoleh dengan harga 17 ribu di
supermarket.
gambar: kerangka
Pada
kerangka bodi patung sebagai tempat melekatkan bubur kertas kita dapat
menggunakan kawat kasa. Kawat kasa ini bervariasi harganya, yang saya
gunakan seharga sembilan ribu per meter, ada juga yang terbuat dari
alumunium yang umumnya digunakan untuk antena parabola harganya
duapuluh ribu per meter.
Jika
kerangka sudah dibuat maka kita kemudian membuat bubur kertas. Saya
mengguankan kertas koran untuk membuat bubur kertas, ada juga teman
yang menggunakan kertas hvs. Teman saya yang menggunakan bubur kertas
dari kertas hvs, bubur kertasnya terlihat lebih putih daripada yang
mengguanakn kertas koran.
Cara
membuat bubur kertas adalah sebagai berikut. Rendam kertas koran selama
satu malam. Esok paginya disobek kecil-kecil. Setelah itu kertas
diblender. Cara memblender dengan mencampur kertas koran dan air,
kemudian diblender. Saya memblender dengan blender yang cukup bagus,
namun setelah beberapa kali digunakan blender akan panas dan
mengeluarkan bau gosong. Sebaiknya blender diistirahatkan. Kemudian
diulangi lagi setelah blender dingin.
Setelah
diblender kertas akan menjadi bubur, kemudian disaring untuk diambil
buburnya. Setelah itu di campur dengan lem kanji. Cara membuat lem
kanji adalah tepung kanji di rebus dengan air sampai mendidih. Setelah
bubur kertas dicampur dengan lem, maka siap untuk ditempelkan pada
kerangka.
membuat lem kanji
membuat bubur kertas
Setelah bubur selesai dibuat
kemudian ditempel ke kerangka sesuai model. Dalam menempel hendaknya
sabar dan teliti, jangan tergesa-gesa.
menempel bubur kertas, diangin-anginkan
Setelah
selesai kemudian diangin-anginkan, jangan sampai terkena sinar
matahari langsung karena akan membuat patung menjadi retak.
Setelah
patung kering kemudian diberi warna. Saya membutuhkan waktu satu
minggu untuk mengeringkan patung ini. Untuk bahan pewarna saya
menggunakan bahan pewarna untuk sablon kertas. Harga pewarna cukup
mahal per kaleng harganya antara tiga belas ribu sampai delapan belas
ribu, dan harus dicampur dengan larutan EM3 dengan harga sembilan belas
ribu per botol.
gambar: patung saya sedang dikeringkan
Setelah
selesai di beri warna kemudian patung di jemur agar kering. Setelah
itu patung siap disajikan, he he. Maksudnya siap dinilai. Dan kali ini
saya harus menerima kenyataan bahwa hasil karya saya mendapat nilai B,
wah kenapa saya susah mendapat nilai A? hmm tanya kenapa.
gambar: patung milik bekti
Kelebihan
patung saya : menggunakan kerangka yang kuat dan dirancang dengan
sungguh-sungguh sehingga tahan banting, tidak mudah penyok.
Kelemahan patung saya : pewarnaan kurang bagus, ada bagian yang belum selesai, penempelan bubur kertas kurang rapi.
Terima
kasih untuk teman-teman yang telah membantu membuat hasil karya dari
bubur kertas. Pangky, nofa, fajar, salis, ica, bekti, neni, nuryati,
ayu, iska, mbak eni, dll.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar